Jodoh
tak akan kemana, ada kisah menarik yang diabadikan dalam Al-quran yaitu dari
kisah Nabi Yusuf AS. Kita akan memetik hikmah dari satu episode kehidupan
Nabiyullah Yusuf AS ini yaitu kehidupan percintaannya.
Saat
ketaatan pada Allah selalu menjadi landasan dalam mencinta
“Dan wanita (zulaikha) yang
yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya)
dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata ‘Marilah kesini, ‘Yusuf berkata,
‘Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan
baik, Sesungguhnya orang – orang zalim tiada akan beruntung.” (Q.S :
Yusuf : 30)
Yusuf
AS, adalah seorang pemuda yang dikenal sejarah sebagai laki-laki yang sangat
tampan hingga ketampanannya ini begitu mempesona banyak wanita salah satunya
adalah istri majikannya yang lebih dikenal dengan nama Zulaikha. Para ulama
tafsir menyebutkan usia Yusuf AS saat tinggal di istana berkisar antara 20 – 25
tahun. Jika ditilik dari usianya kita bisa bayangkan anak muda dengan usianya
ini tentu saat-saatnya syahwat bergejolak tinggi, terlebih lagi ia hadir di
negeri asing dimana statusnya disana hanya sebagai seorang budak yang diperjual
belikan, status terendah dalam strata masyarakat kala itu. Ibnu Taimiyah
mengungkapkan, “Orang asing itu sulit menghindarkan diri dari
perbuatan jahat” , namun ternyata tidak dengan Nabiyullah Yusuf
AS, Yusuf AS mampu menolak ajakan dari zulaikha meskipun tak ada siapa-siapa di
istana hanya mereka berdua serta semua pintu-pintupun sudah ditutup oleh
Zulaikha, ia mampu mencegah dirinya dari ajakan maksiat dari zulaikha yang kala
itu juga sangat cantik dan menarik. Saat itu Yusuf berkata “Aku berlindung kepada Allah”, dan Allahpun
menjaga dirinya dari kemaksiatan, ia lolos dari ujian iman tersebut.
Cinta
itu tentang pilihan, dan Yusuf AS memilih ketaatan kepada Allah SWT, ia
menerima resiko atas penolakan terhadap majikannya tersebut yang dalam singkat
cerita pada akhirnya Yusuf di penjara.
Jodoh
tak akan kemana, Allah punya cara yang indah untuk mempertemukannya kembali
Setelah
beberapa waktu Yusuf AS menjalani hukumannya di penjara, tibalah saatnya ia
dibebaskan banyak kisah menarik disini bermula dari menafsirkan mimpi hingga
akhirnya dipercaya menjadi bendaharawan negara dan pada akhirnya menjadi raja
menggantikan suami Zulaikha ketika ia telah meninggal dunia.
Saat
inilah Yusuf dan Zulaikhapun bertemu dan akhirnya menikah. Memang kisah
pernikahan antara Yusuf AS dan Zulaikha ini tak dimuat dalam Al-qur’an termasuk
juga dengan nama wanitanya sebagai Zulaikha juga tidak disebutkan dalam Al-quran.
Namun melalui Ulama tafsir salah satunya adalah Imam ath-Thabari
meriwayatkan dari Muhammad bin Ishaq mencatatkan ada dialog romantis antara
Yusuf AS dan Zulaikha tatkala mereka telah menikah.
“Bukankah kesempatan seperti
ini lebih baik dan terhormat daripada pertemuan kita dahulu ketika engkau
menggebu-gebu melampiaskan hasratmu”.
Lalu
Ra’il menjawab dengan jawaban diplomatis dan romantis,
“Wahai orang yang terpercaya,
janganlah engkau memojokkanku dengan ucapanmu itu, ketika kita bertemu dulu
jujur dan akuilah bahwa di matamu akupun cantik dan mempesona, hidup mapan
dengan gelar kerajaan dan segalanya aku punya, namun ketika itu aku tersiksa
karena suamiku tidak mau menjamah perempuan manapun termasuk aku, lantas akupun
mengakui dengan sepenuh hatiku akan karunia Allah yang diberikan atas
ketampanan dan keperkasaan dirimu.”
Nabi
Yusuf mendapatkan bahwa Ra’il (Zulaikha) masih perawan. Mereka menikah dan
dikaruniai dua orang anak laki laki, Afra’im (Efraim) dan Misya (Manasye).
Sebab ia tak pernah di jamaah oleh Al-Aziz suaminya semenjak ia menikah.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Jodoh
tak akan kemana, kalau memang sudah Allah catatkan berjodoh yakinlah suatu saat
cepat atau lambat Allah akan pertemukan dengan caranya. Penting pemahaman ini
menjadi renungan untuk kita bersama terlebih bagi mereka yang masih sendiri dan
dalam masa-masa menanti, kita bisa saksikan entah berapa banyak laki-laki dan
wanita yang mengorbankan ketaatannya pada Allah SWT dengan alasan cinta, takut
kehilangan jodohnya, takut jodohnya diambil orang dan seabrek alasan klise
lainnya. Yusuf AS mengajarkan kita bagaimana semestinya dalam mencintai, tak
ada larangan kita mencintai manusia dan lawan jenis akan tetapi perlu diingat
jangan sampai cinta kita pada lawan jenis menodai ketaatan kita pada Allah SWT,
selalu jadikan Allah yang pertama dan Allah yang utama InsyaAllah disana kita
akan bahagia.
Sumber : https://lovetoflight.wordpress.com/2016/10/11/keajaiban-kisah-cinta-zulaikha-dan-nabi-yusuf-as/
Sumber : https://lovetoflight.wordpress.com/2016/10/11/keajaiban-kisah-cinta-zulaikha-dan-nabi-yusuf-as/
0 komentar:
Posting Komentar